Monday, November 11, 2019

PROSPEK KAWASAN WISATA BULUKUMBA SETELAH ADANYA BANDARA BARU UNTUK MENDUKUNG INDONESIA MAJU DARI SEGI TRANSPORTASI


Bulukumba adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki kekayaan bahari mempesona. Pantai pasir putih Bira, di kecamatan Bonto Bahari merupakan satu dari sekian banyak objek wisata andalan Butta Panrita Lopi ini. Saat ini, akses kesana hanya dengan moda transportasi darat dan laut.

sumber: bahanatours.co.id
Dikutip dari inikatasulsel.com, Bulukumba mendapat Rp 23 miliar untuk mengembangkan tempat wisata dan pembangunan infrastruktur. Bantuan tersebut diserahkan oleh Gubernur Sulawesi Selatam, Nurdin Abdullah kepada Bupati Bulukumba, Sukri Sappewali saat peringatan hari jadi ke-59 Bulukumba. Nurdin Abdullah mengatakan bahwa Bulukumba bukan hanya sebagai pusat pertumbuhan, tetapi juga pusat wisata unggulan Sulsel.

Dalam menunjang kemajuan wisata di Bulukumba, kedepannya akan dibangun sebuah bandara yang untuk saat ini cikal bakalnya sudah ada. Nurdin Abdullah sudah membuat laporan dan Presiden RI sudah memerintahkan Menteri Perhubungan untuk melanjutkan rencana ini. 

Dilansir dari website hubud.dephub.go.id, berdasarkan fungsinya maka Bandar Udara merupakan tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan/atau pengusahaan. Dalam menjalankan fungsinya ini, tentu saja akan menggerakkan roda ekonomi di wilayah tersebut dengan lebih maksimal. Dengan demikian pemberdayaan SDM juga akan terlaksana dengan sendirinya. 

Festival Phinisi yang diadakan tanggal 11 September 2019 lalu, merupakan salah satu momentum pengembangan pariwisata Sulsel. Dalam pidato penutupan acara, Gubernur mendukung penuh pengembangan pariwisata di Bulukumba. Perkembangan sektor pariwisata akan berdampak positif kepada berbagai faktor perekonomian lain, karena itu penataan lokasi wisata penting untuk dilakukan.

Kawasan Tanjung Bira adalah daerah yang sangat cantik, namun masih terkendala aksesibilitas. Padahal akses untuk wisatawan sangat penting sebagai penunjang kemajuan pariwisata. Diharapkan, tahun depan tepatnya pada tahun 2020, pembebasan lahan untuk bandara sudah selesai dan segera akan dibangun.

sumber: klikbulukumba.com
Dengan adanya bandara, otomatis aksesibilitas dari dan menuju lokasi wisata di Bulukumba akan bertambah. Dengan demikian, para wisatawan akan memiliki lebih banyak opsi untuk ke tempat wisata yang ada di Bulukumba. 

Menurut laporan badan statistik terkini, jumlah wisatawan di kabupaten Bulukumba meningkat 5,72%. Kepala BPS Sulawesi Selatan mengatakan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu bandara Sultan Hasanuddin Makassar tercatat sebanyak 1.478 wisatawan. Peningkatan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya musim dan akses. 

Dengan adanya bandara di kabupaten Bulukumba, membuat prospek kawasan wisata di Bulukumba lebih cerah dari tahun ke tahun. Durasi perjalanan dari bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke Pantai Tanjung Bira Bulukumba, yang biasanya memakan waktu kurang lebih 5 jam dengan mobil, bisa dipersingkat waktu tempuhnya dengan adanya bandara ini.

Sehingga jumlah kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya kemudahan akses lokasi wisata. Bandara yang akan dibangun di kecamatan Bonto Bahari, yang mana merupakan kecamatan yang sama dimana objek wisata Pantai Bira berada, akan meningkatkan harga tanah di daerah sekitarnya. 

Prospek yang bagus tersebut akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya baik dalam bentuk usaha penginapan maupun restoran. Roda ekonomi yang semakin bagus membuat pendapatan daerah Bulukumba akan meningkat pula. Dengan demikian, kesejahteraan sumber daya manusia dan sumber daya alam dapat dikembangkan bebarengan dan selaras.

Dapat disimpulkan bahwa, kemajuan transportasi memberikan prospek yang positif terhadap kemajuan lokasi wisata dan peningkatan taraf ekonomi di wilayah tersebut. dengan membangun suatu wilayah dari dasarnya, yaitu tingkat kabupaten, maka untuk membangun Indonesia maju akan lebih cepat terwujud.




Ditulis oleh: Anisa Susianti
Dalam rangka: mengikuti lomba menulis blog Kemenhub 2019
Load disqus comments

0 comments