Thursday, June 9, 2016

Macam, Jenis, Tipe Stalker


Stalker adalah tipe penggemar yang sudah terlanjur addict banget dengan objek yang disukainya. Biasanya dia akan mencari tau apa-apa saja tentang objek favoritnya dengan menggunakan beragam cara. Berdasarkan caranya mendapat iformasi, stalker digolongkan dalam beberapa macam; seperti  berikut:

1. Stalker Media Sosial (Cyber-Stalk)

Yaitu tie pencari informasi yang mengandalkan sosial media sebagai lahannya menggali informasi. Seperti dilansir dari seomworld.com, ditemukan fakta mengejutkan berupa:

  • 22% remaja di U.S telah dipermalukan atau diolok-olok via cyber
  • Facebook menempati urutan pertama stalking activity dengan 16% diikuti twitter 3%, youtube 1,5%, dan lainnya.
  • Sebanyak 83% secara berkala mengecek akun mantannya
  • Sebanyak 74% mengecek akun gebetan baru sang mantan
  • Sebanyak 70% menggunakan akun temannya untuk mengecek akun mantannya yang sudah di blockir/un-friend

Mencari tau melalui akun sosial media memang tidak menyentuh langsung objek stalkernya, jadi cara ini paling biasa digunakan oleh pelajar, karena tidak begitu memakan biaya dan cukup up to date. Tapi mencari tau yang berlebihan dan cenderug bersifat meneror ini bisa menganggu kenyamana pengguna sosial media dan bisa dikenakan anti-stalking laws dan lainnya.

2. High School Stalker

Menurut saya ini sih se-tipe dengan cyber-stalk karena sama-sama biasanya dilakukan oleh para pelajar, tapi ini via face-to-face  Biasanya yang jadi objek stalkeran ini casanova sekolah seperti ketua tim basket putra, ketua eskul pramuka, ketua eskul paskib, atau ketua osis. Yang sering jadi stalker tipe ini biasanya gadis-gadis baru puber. Kegiatan yang mereka lakukan bisa berupa:

  •  ngintip ke kelas sang idola, 
  • buat surat cinta, 
  • taruh bunga/snack di loker, 
  • nungguin di tempat parkir. 
  • diam, mandangin idola terus menerus dipinggir lapangan
  • jalan malu-malu bareng idola masuk gerbang sekolah

Tapi yang sudah akut, bahkan berani memberi hadiah secara langsung seperti yang terjadi di Playfull Kiss. Tapi tak bisa dipungkiri loker sekolah mengambil andil jadi saksi bisu romansa masa SMA. Ngaku deh, pasti ada yang pernah ngalamin kkejadian diatas, bila iya, berarti kalian sudah pernah jadi High School Stalker

3. Spy Stalker (Psycho Stalker)

Menurut saya ini tingkat paling lanjut dan sudah tidak wajar dan melanggar hukum privasi. Para pelakunya sudah tergolong most wanted psychopat. Tindakan mereka yang diluar batas bisa berupa:

  • mengikuti kemanapun sang target
  • memasang CCTV di rumah target
  • melakukan penyadapan (sms, telpon, email, whatsapp, facebook, dll)
  • memperhatikan tiap detail target melebihi detail tubuhnya sendiri
  • menyakiti atau menyerang seacra fisik dan mental sang target beserta orang-orang terdekatnya
  • membeli, menggunakan, memuja, apa saja yang digunakan, dilakukan, disukai oleh sang target
  • ---dan hal gila diluar nalar lainnya---

Bila kalian sudah mendekati hal-hal yang disebutkan diatas, berhentilah, atau kalian akan ketergantungan. Dan bila di lingkungan kalian, ada seorang stalker yang demikian, jangan mencemooh/mengejek mereka, karena hanya akan menonjolkan keberadaan kalian dimata mereka, dan bisa jadi kalian lah objek selanjtnya.

Berikut saya upload meme tentang psycho stalker:

4. Sasaeng Fans

Masih sejenis dengan psycho stalker, tapi in melibatkan Kpop idol. Ini pernah bahkan sering booming di Korea Selatan, terutama bagi para idol K-Pop seperti anggota girlband atau boyband. Pernah dengar tentang Taecyeon 2PM dikirimi sebuah lembaran surat yang katanya ditulis dengan darah menstruasi seorang fans? nah, itulah yang disebut sasaeng fans.
(baca: Ok Taecyeon neo neun na eobsi salsu eobseo)
Ada juga yang menulis surat dengan 'hiasan' tetesan darah


Ini juga dari sasaeng fans yang menyayat betisnya saking addicted saat EXO merilis album overdose
Sekian postingan saya tentang macam-macam stalker. Semoga para stalker di luar sana segera diberi kesadaran untuk menyudahi kegiatannya yang sebetulnya hanya menguntungkan hawa nafsunya saja dan merugikan atau melanggar hak privasi seseorang.
Penulis
-
Anisa Susianti
Load disqus comments

0 comments